PENGARUH KETEBALAN MULSA ORGANIK DAN JUMLAH BIBIT/LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT

Authors

  • Dias Ayu Laras Septi
  • Wiwin Dyah Ully Parwati
  • Sri Manu Rochmiyati

DOI:

https://doi.org/10.55180/agi.v4i1.169

Keywords:

Cabai rawit, jumlah bibit/lubang, mulsa organik

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan mulsa organik dan jumlah bibit/lubang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2019 di Desa Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta dengan ketinggian tempat 118 mdpl.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau CRD (Completely Randomized Design) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah ketebalan mulsa organik yang terdiri dari 3 aras yaitu tanpa mulsa, mulsa 2 cm dan mulsa 5 cm. Faktor kedua adalah jumlah bibit/lubang yang terdiri dari 3 aras yaitu 1 bibit, 2 bibit dan 3 bibit. Data dianalisis dengan sidik ragam pada pada jenjang nyata 5%. Apabila perbedaan nyata pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan (DMRT) dengan jenjang nyata 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan mulsa organik dan jumlah bibit/lubang tidak berinteraksi nyata terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Pemberian mulsa organik memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Perlakuan 1 bibit memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit.

Kata kunci : Cabai rawit, jumlah bibit/lubang, mulsa organik

References

Aminudin. 2016. Pengaruh Jumlah Benih Perlubang dan Interval Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanKedelai. Jurnal Skripsi. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Vol (No): 17-18.

Anonim. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Vol (No): 27

Anonim, 2015. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Cabai. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekertariat Jendral Kementrian Pertanian. Jakarta. Vol (No): 45- 47.

Bambang. C. 2007. Cabai Paprika. Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani, Kanisius Yogyakarta.

Barus, A., Syukri, 2008. Agroteknologi Tanaman Buah- Buahan, USU Press, Medan.

Clapham, W. B, Jr. 1973. Natural Ecosytem. Macmillan Publishing, Co. New York.

Gardner, F.D., R, Brent. L. Roger dan Michael. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya terjemahan Herawati dan Subianto. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Harsono P, 2012. Pengaruhnya terhadap Lingkungan Mikro, Sifat Kimia Tanah dan Keragaan Cabai Merah di Tanah Vertisol Sukoharjo pada Musim Kemarau. J. Hort. Indonesia 3(1):35-41.

Indrayanti, A. L. 2010. Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Jagung Muda. Media SainS, Volume 2 Nomor 2, Oktober 2010. Fakultas Pertanian Universitas PGRI Palangka Raya.

Kadarso. 2008. Kajian Penggunaan Jenis Mulsa terhadap Hasil Tanaman Cabai Merah Varietas Red Charm. Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra. Yogyakarta.

Lakitan, B. 1995. Hortikultura I. Teori Budidaya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mahmud. 2015. Pengaruh Jumlah Bibit dan Dosis Pupuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa, L). Laporan Penelitian. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo. 11 hal.

Manullang, 2014. Dasar-Dasar Managemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Masdar. 2006. Pengaruh Jumlah Bibit Per Titik Tanam dan Umur Bibit terhadap Pertumbuhan Reproduktif Tanaman Padi pada Irigasi Tanpa Penggenangan. Jurnal Dinamika Pertanian, 21 (2): 121-126

Prajnanta, F. 1998. Agribisnis cabai hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rismaneswati. 2006. Pengaruh Terracottem, Kompos dan Mulsa Jerami terhadap Sifat Fisik Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Kedelai pada Tanah Alfisols. J. Agrivigor 6 (1):49-56

Saidah, Humairo., M. Bagus Budianto., et al. (2017). Analisa Indeks dan Sebaran Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Geografhical System (GIS) Untuk Pulau Lombok. Jurnal Spektran.Vol 5 (2):173-179.

Setiadi. 2000. Bertanam Cabai Rawit.Jakarta: Penebar Swadaya

Sitompul, S. M, dan Bambang, G.,1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Steenis, Van C. G. G. J., G. D. Hoed dan P. J. Eyma, 2006. Flora, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Tjandra, E. 2011. Panen Cabai Rawit Di Polybag, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta.

Tjondronegoro, P., W. Prawiranata dan S.Harran. 1981. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan I. Dept. Botani, FP, IPB. Bogor.

Wirakusumah. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Warisno. 2010. Peluang Usaha & Budidaya Cabai. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wiryanta, W.T.B. 2006. Bertanam Cabai. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Downloads

Published

2020-04-04

How to Cite

Septi, D. A. L. ., Parwati, W. D. U. ., & Rochmiyati, S. M. (2020). PENGARUH KETEBALAN MULSA ORGANIK DAN JUMLAH BIBIT/LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT. AGROISTA : Jurnal Agroteknologi, 4(1), 1–9. https://doi.org/10.55180/agi.v4i1.169

Issue

Section

Articles

Citation Check