Masalah dan Penanganan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Proses Panen diperkebunan Kelapa Sawit
DOI:
https://doi.org/10.55180/aei.v2i1.857Keywords:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Proses Panen, Sumber Daya ManusiaAbstract
Potensi bahaya terjadi hampir dalam setiap proses kerja yang berhubungan dengan mesin, peralatan, material dan cara kerja. Identifikasi bahaya kerja harus dipelajari dan diketahui sedini mungkin agar dapat dilakukan Tindakan pencegahan/ penanggulangan bahaya. Dalam penelitian ini dilakukan observasi untuk mengidentifikasi bahaya yang dihadapi serta langkah atau tindakan pencegahannya sehingga penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berjalan dengan baik. Diskusi dengan pekerja tentang pekerjaannya memungkinkan untuk mencari cara-cara terbaik dalam mencegah atau menghindari bahaya yang ada. Pada proses pemanenan, bahaya dapat terjadi karena tertimpa Tanda Buah Segar (TBS) dan pelepah, serta cedera karena digigit hewan berbahaya seperti ular, tawon, lebah dsb. Hal ini disebabkan tanaman liar/ gulma sekitar pokok tanaman tidak tertangani sehingga hewan-hewan tersebut dapat bersarang, serta menyulitkan pekerja dalam perawatan dan pemanenan tanaman. Masalah utama pada kasus yang dibahas ini adalah tidak terawatnya kondisi kebun (ring weeding tidak rapi, gulma tinggi/ lebat, akses jalan kurang baik) sehingga pemupukan dan atau pemanenan tidak dapat dilakukan maksimal, banyak kendala/ halangan di lapangan yang terjadi. Penanggulangannya bisa diakukan dengan cara prunning dan penyemprotan herbisida secara merata untuk mematikan pertumbuhan gulma, penanggulangan hewan-hewan tersebut dapat melakukan pengasapan agar sarang tawon/ lebah mudah diambil, selain itu juga bisa menggunakan racun insektisida yang dapat mematikan serangga. Cara bekerja yag aman juga perlu dilakukan seperti mengecek keadaan sekitar sebelum memasuki ancak guna menghindari hewan-hewan yang berbahaya serta harus menggunakan alat Alat Pelindung Diri (APD). Sikap tidak disiplin karyawan yang tidak menggunakan APD adalah salah satu masalah dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
References
Friend & Kohn. (2007). PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Kurniawan, I. & Lontoh, A. P. (2018) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA BAGIAN PENGOLAHAN DI PTPN VI JAMBI UNIT PABRIK KELAPA SAWIT BUNUT (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS JAMBI).
Larasati, S, D. (2013). PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3), KECERDASAN EMOSIONAL DAN BEBAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta).
Mondy. (2008). Manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek pembangunan ruko Orlens Fashion Manado.
OSHA. (2018). Penilaian Risiko K3 pada Operasional Container Crane di Terminal Nilam Surabaya.
Putra. (2020). Analisa komitmen manajemen rumah sakit (RS) terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada RS Prima Medika Pemalang.
Suma’mur. (1992). ZERO ACCIDENT syarat mutlat keselamatan dan kesehatan kerja (Studi Kasus Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Raja Alamsyah Damanik, Priyambada Priyambada, Pandu Parmadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.